PENDUDUK, MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN
A. Pertumbuhan
Penduduk
Perkembangan
Penduduk Dunia
Pertumbuhan
penduduk adalah Perubahan populasi sewaktu-waktu. yang dapat dihitung dengan
adanya perubahan dalam setiap individu.
Dibawah ini adalah
contoh tabel perkembangan penduduk di dunia :
Penggandaan
Penduduk Dunia
Penggandaan
penduduk adalah perubahan populasi atau jumlah kehidupan yang dibarengi dengan
angka jumlah penduduk ada peningkatan maupun penurunan setiap 6 tahun sekali
seperti yang saya tuliskan tabel dibwah ini :
Faktor-faktor
Demografi yang Mempengaruhi Pertambahan Penduduk
Pada
tabel penggandaan penduduk dunia diatas dapat didefinisikan bahwa jumlah
kehidupan didunia setiap 6 tahun sekali ada peningkatan maupun penurunan.
Faktor tersebut
ialah:
1. Kelahiran
(Fertilitas)
2. Kematian (Mortalitas)
3. Perpindahan (Migrasi)
Angka
Kematian Kasar ( Crude Death Rate/CDR )
Angka
kematian kasar atau Crude Death Rate (CDR) menunjukkan jumlah kematian setiap
1.000 pendduk dalam setahun.
Angka kematian
kasar terdiri atas tiga golongan, yaitu:
a) Golongan rendah,
apabila jumlah mortalitasnya kurang dari 13.
b) Golongan sedang,
apabila jumlah mortalitasnya antara 14 – 18.
c) Golongan tinggi,
apabila jumlah mortalitasnya lebih dari 18.
Rumus yang
digunakan untuk mengetahui angka kematian kasar adalah:
Di mana: CDR =
M/P*1000
M = jumlah kematian
P = jumlah penduduk
pada pertengahan tahun
Menurut
Wardiyatmoko angka kematian kasar (CDR) Indonesia dalam kurun waktu 2000 – 2005
kurang lebih sebesar 43. Dibandingkan dengan CDR Asia 42, Thailand 40, Malaysia
24, dan Singapura 9 maka CDR Indonesia masih relatif tinggi.
Contoh:
Pada pertengahan
tahun 2006, jumlah penduduk di Kecamatan X sebanyak 10.000 jiwa dan jumlah
penduduk yang meninggal 800 anak. Berapakah angka kematian kasarnya?
Angka kematian
kasarnya 8, artinya setiap 1.000 orang dalam 1 tahun, jumlah penduduk yang
meninggal ada 8 orang.
Angka
Kematian Khusus
Angka
kematian khusus menurut umur atau Age Spesific Death Rate (ASBR) menunjukkan
banyaknya orang yang meninggal tiap 1.000 orang penduduk pada usia tertentu
dalam setahun. Biasanya angka ini sangat tinggi pada kelompok usia lanjut,
sedangkan pada kelompok usia muda angka ini jauh lebih rendah. Di mana:
ASBR = angka
kematian pada umur tertentu
Lx
= jumlah kematian pada umur tertentu dalam setahun
Px
= jumlah penduduk umur tertentu
Angka kematian kasar digolongkan
rendah jika kurang dari 13, sedang jika berkisar 14 – 18, dan tinggi jika lebih
dari 18.
Contoh:
Jumlah penduduk provinsi A yang
berumur 65 – 69 tahun adalah 100.000 jiwa. Dalam waktu satu tahun yang
meninggal dunia sebanyak 20.000 jwa. Hitunglah angka kematian khusus menurut
kelompok umur di provinsi tersebut!
Artinya setiap 1.000 penduduk
yang berumur 65 – 69 tahun, yang meninggal sebanyak 200 orang dalam setahun.
Angka
Kelahiran
Kelahiran
adalah ekspulsi atau ekstraksi lengkap seorang janin dari ibu tanpa memperhatikan
apakah tali pusatnya telah terpotong atau plasentanya masih berhubungan. Berat
badan lahir adalah sama atau lebih 500 gram, panjang badan lahir adalah sama
atau lebih 25 cm, dan usia kehamilan sama atau lebih 20 minggu
Sedangkan Angka
kelahiran atau biasa disebut dengan fertilitas adalah salah satu unsur dari
pertambahan penduduk secara alami. Atau jumlah kelahiran per 100 tahun.
Angka Kelahiran di
bagi menjadi 3 macam, yaitu :
1) Angka Kelahiran Kasar .
Angka kelahiran kasar atau Crude
Birth Rate (CBR) menunjukkan jumlah bayi yang lahir setiap 1.000 penduduk dalam
satu tahun. Untuk mencari angka kelahiran kasar digunakan rumus sebagai berikut
:
Keterangan
:
CBR = Angka kelahiran kasar
L = Jumlah kelahiran selama satu tahun
P = Jumlah penduduk pertengahan tahun
Angka
kelahiran kasar di golong kan menjadi tiga, yaitu :
1.
Golongan Tinggi, apabila jumlah kelahiran lebih dari 30.
2.
Golongan Sedang, apabila jumlah kelahiran antara 20-30.
3.
Golongan Rendah, apabila jumlah kelahiran kurang dari 20.
2) Angka Kelahiran Umum.
Angka
kelahiran umum atau General Fertility Rate (GFR) adalah banyaknya kelahiran
tiap 1.000 wanita yang berusia 15 - 49 tahun pada pertengahan tahun. Angka
kelahiran umum dapat diketahui dengan rumus :
Keterangan
:
L =
Banyaknya kelahiran selama satu tahun.
W(15-49)
= Banyaknya penduduk wanita yang berumur 15-49 tahun.
3)
Angka Kelahiran Khusus.
Angka
kelahiran khusus atau Age Spesific Birth Rate (ASBR) menunjukkan banyaknya bayi
lahir setiap 1.000 orang wanita pada usia tertentu dalam waktu satu tahun.
Untuk mengetahui ASBR digunakan rumus sebagai berikut :
ASBR = Angkat kelahiran dari wanita pada umur
tertentu
Lx = Jumlah kelahiran wanita pada kelompok
umur tertentu
Px = Jumlah wanita pada kelompok umur
tertentu
Pengertian
Migrasi
Migrasi
penduduk adalah perpindahan penduduk dari tempat yang satu ke tempat yang lain.
Dalam mobilitas penduduk terdapat migrasi internasional yang merupakan
perpindahan penduduk yang melewati batas suatu negara ke negara lain dan juga
migrasi internal yang merupakan perpindahan penduduk yang berkutat pada sekitar
wilayah satu negara saja.
Migrasi merupakan
bagian dari mobilitas penduduk. Mobilitas penduduk adalah perpindahan penduduk
dari suatu daerah ke daerah lain. Mobilitas penduduk ada yang bersifat
nonpermanen (sementara) misalnya turisme baik nasional maupun internasional,
dan ada pula mobilitas penduduk permanen (menetap). Mobilitas penduduk permanen
disebut migrasi. Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke
tempat lain dengan melewati batas negara atau batas administrasi dengan tujuan
untuk menetap.
Macam-macam
Migrasi
Migrasi
internasional dibagi menjadi tiga, yaitu :
1. Imigrasi : masuknya penduduk ke suatu
Negara
2. Emigrasi : keluarnya penduduk ke Negara
lain
3. Remigrasi : kembalinya penduduk ke Negara
Migrasi nasional
dibagi menjadi empat, yaitu :
1. Urbanisasi : dari desa ke kota
2. Transmigrasi : dari pulau ke pulau
3. Rulalisasi : dari kota ke desa
4. Evakuasi : dari tempat yang tidak aman ke
tempat yang aman
Proses
Migrasi
Migrasi
Internasional
Migrasi
Internasional terjadi jika perpindahan penduduk dilakukan melewati batas
Negara. Dengan demikian, perpindahan yang terjadi adalah perpindahan
antarnegara. Misalnya perpindahan pen nya. Migrasi Internasional dibatasi oleh
berbagai aturan yang ketat tentang keimigrasian di masing-masing negara tujuan.
Hal ini dilakukan terutama oleh negara – negara maju untuk menekan laju
pendatang yang dapat mengganggu stabilitas negara tersebut.
Migrasi
Internasional dapat terjadi dalam 2 cara, yaitu migrasi ke luar (emigrasi) dan
migrasi masuk (imigrasi). Penduduk yang melakukan imigrasi disebut imigran.
Adapun penduduk yang melakukan emigrasi disebut emigrant.
Migrasi
Internal
Migrasi
Internal merupakan perpindahan penduduk dengan tujuan menetap dari satu wilayah
ke wilayah lainnya, tetapi masih dalam kesatuan negara. Dengan kata lain,
migrasi internal merupakan perpindahan penduduk antar daerah di dalam negeri.
Contohnya adalah perpindahan penduduk Medan ke Jakarta dan sebagainya. Migrasi
Internal yang terdapat di Indonesia antara lain adalah urbanisasi dan
transmigrasi.
Struktur
Penduduk
Komposisi
penduduk adalah dimana suatu Negara yang mempunyai wilayah yang luas dan
memiliki banyak penduduk didalam satu Negara tersebut, dari banyaknya penduduk
tersebut akan dikelompokan berdasarkan kriteria tertentu.
Biasanya dalam
pengelompokan itu kriteria yang diambil kebanyakan adalah umur, jenis kelamin,
mata pencaharian, dan tempat tinggal. Semua itu dikelompokkan agar tidak
terjadi masalah-masalah sepele yang timbul.
Struktur
penduduk terdiri dari 3 jenis, yaitu :
1.
Piramida
Penduduk Muda :
Piramida ini menggambarkan
komposisi penduduk dalam pertumbuhan dan sedang berkembang. Jumlah angka
kelahiran lebih besar daripada jumlah kematian. Bentuk ini umumnya kita lihat
pada negara – negara yang sedang berkembang. Misalnya : India, Brazil dan Indonesia.
2.
Piramida
Stationer :
Bentuk
piramida ini menggambarkan keadaan penduduk yang tetap (statis) sebab tingkat
kematian rendah dan tingkat kelahiran tidak begitu tinggi. Piramida penduduk
yang berbentuk system ini terdapat pada negara-negara yang maju seperti Swedia,
Belanda dan Skandinavia.
3.
Piramida
Penduduk Tua :
Bentuk
piramida penduduk ini menggambarkan adanya penurunan tingkat kelahiran yang
sangat pesat dan tingkat kematian yang kecil sekali. Apabila angka kelahiran
jenis kelamin pria besar, maka suatu Negara bias kekurangan penduduk. Negara
yang bentuk piramida penduduknya seperti ini adalah Jerman, Inggris, Belgia dan
Perancis.
Bentuk-Bentuk
Piramida
Jenis-jenis
piramida penduduk dibedakan menjadi 3, yaitu piramida penduduk muda
(ekspansive), piramida penduduk stasioner, dan piramida penduduk tua
(konstruktif) :
a. Piramida Penduduk Muda (Expansive).
Suatu
wilayah yang memiliki angka kelahiran yang tinggi dan angka kematian yang
rendah sehingga daerah ini mengalami pertumbuhan penduduk yang cepat. Piramida
ini dicirikan sebagian besar penduduk masuk dalam kelompok umur muda. Contohnya
adalah negara-negara yang sedang berkembang, misalnya Indonesia, Malaysia,
Filipina, dan India.
b. Piramida Penduduk Stasioner.
Suatu
wilayah memiliki angka kelahiran dan angka kematian yang sama-sama rendah
(seimbang). Contohnya adalah negara-negara Eropa Barat.
c. Piramida Penduduk Tua (Constructive).
Suatu
wilayah memiliki angka kelahiran yang menurun dengan cepat dan tingkat kematian
yang rendah. Piramida ini juga dicirikan dengan jumlah kelompok umur muda lebih
sedikit dibanding kelompok umur tua. Contohnya adalah negara-negara yang sudah
maju, misalnya Amerika Serikat.
Pengertian
Rasio Ketergantungan
Rasio
Ketergantungan (Dependency Ratio) adalah perbandingan antara jumlah penduduk
berumur 0-14 tahun, ditambah dengan jumlah penduduk 65 tahun keatas
dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 15-64 tahun.
Rasio
ketergantungan dapat dilihat menurut usia yakni Rasio Ketergantungan Muda dan
Rasio Ketergantungan Tua :
A. Rasio
Ketergantungan Muda adalah perbandingan jumlah penduduk umur 0- 14 tahun dengan jumlah penduduk umur 15 – 64
tahun.
B. Rasio
Ketergantungan Tua adalah perbandingan jumlah penduduk umur 65 tahun ke atas
dengan jumlah penduduk di usia 15-64 tahun.
Rasio ketergantungan (dependency ratio)
dapat digunakan sebagai indikator yang secara kasar dapat menunjukkan keadaan
ekonomi suatu negara apakah tergolong negara maju atau negara yang sedang
berkembang. Dependency ratio merupakan salah satu indikator demografi yang
penting. Semakin tingginya persentase dependency ratio menunjukkan semakin
tingginya beban yang harus ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai
hidup penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi. Sedangkan
persentase dependency ratio yang semakin rendah menunjukkan semakin rendahnya
beban yang ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai penduduk yang
belum produktif dan tidak produktif lagi.
Kebudayaan
dan Kepribadian
A.Pertumbuhan
Perkembangan Kebudayaan di Indonesia
- Zaman
batu sampai Zaman Logam
Upaya
menelusuri sejarah peradaban bangsa Indonesia, mulai dari zaman batu sampai
zaman logam, sungguh akan berliku-liku, memerlukan waktu pembahasan yang
panjang. Berdasarkan pendapat para ahlui prehistoric, ternyata bahwa zaman batu
itupun terbagi dalam :
• Zaman batu tua (Palaeolithikum)
• Zaman batu muda (Neolithikum)
Alat-alat batu pada
zaman batu tua, baik bentuk ataupun permukaan peralatan masih kasar-kasar,
misalnya kapak genggam.
Kapak genggam-kapak
genggam semacam itu kita kenal dari eropa, afrika, asia tengah sampai
Punsjab(India), tapi kapak genggam semacam ini tidak didapati orang di asia
tenggara.
Bersamaan dengan
persebaran budaya kapak-kapak bau itu, tersebar pula bahasa proto Austronesia.
Bahasa proto Austronesia sebagai induk atau cikal bakal bahasa dari
bangsa-bngsa yang mendiami pulau-plau diantara samudera Indonesia dan samudera
pasifik.
Zaman batu muda
benar-benar membawa revolusi dalam kehidupan manusia, Pada zaman ini, mereka
mulai hidup menetap, membuat rumah, membentuk kelompok masyarakat, bertani dan
beternak untuk hidup.
Bangsa-bangsa
proto-Austronesia yang masuk dari semenanjung indoChina ke Indonesia itu
membawa kebudayaan Dongson, dan menyebar di Indonesia. MateriDongson
diantaranya berupa senjata-senjata tajam dan kapak berbentuk sepatu dari bahan
perunggu
Suatu hal yang
patut dicatat tentang permulaan zaman logam ini, ialah kenyataan yang jelas
bahwa Indonesia sebelum zaman tersebut pada dasarnya penting sekali untuk
perkembangan sejarah indonesia selanjutnya.
Kebudayaan
Hindu, Budha, dan Islam
-
Kebudayaan
Hindu
Agama
Hindu diyakini tumbuh di India sekitar 1500 SM. Dari India, agama ini menyebar
ke seluruh dunia dan banyak mempengaruhi kebudayaan-kebudayaan besar dunia.
Agama Hindu tumbuh bersamaan dengan kedatangan bangsa Arya ke kota Mohenjo-Daro
(Larkana) dan Harappa (Punjab)sekitar tahun 1500 SM.
Mereka datang
melalui celah Kaiber dan mendesak bangsa Dravida dan Munda yang telah mendiami
daerah tersebut. Orang-orang Arya membangun sistem kepercayaan dan
kemasyarakatan sesuai tradisi yang mereka miliki. Orang Arya memuja banyak Dewa
yang dipercayai memiliki kuasa atas segi-segi tertentu kehidupan makhluk hidup.
Pemujaan terhadap
para Dewa dipimpin oleh golongan Brahmana atau Pendeta. Para Brahmana juga
menulis berbagai ajaran dan ritus-ritus sebagai pedoman dalam melaksanakan
upacara keagamaan. Tulisan-tulisan tersebut disatukan dalam Kitab Veda.
Kitab Veda terdiri
dari empat bagian
1) Reg-Veda, merupakan kitab tertua dan ditulis
diantara tahun 1500 dan 900 SM
2) Yajur-Veda, berisi pedoman pengorbanan
3) Sama-Veda, berisi pedoman zikir dan
puji-pujian
4) Atharva-Veda, kumpulan mantra-mantra gaib
Dalam agama Hindu,
terdapat pembagian kasta masyarakat berdasarkan pembagian tugas atau pekerjaan.
Kasta tersebut dari tertinggi adalah :
1) Brahmana, mengurus kehidupan keagamaan
2) Ksatria, berkewajiban menjalankan
pemerintahan termasuk pertahanan negara
3) Waisya, berdagang, bertani dan berternak
4) Sudra, pekerja atau pelayan
Dalam
perkembangan selanjutnya, terjadi perpaduan antara budaya Arya, budaya Dravida,
dan budaya Munda yang kemudian disebut Kebudayaan Hindu (Hinduisme). Daerah
perkembangan pertamanya terdapat di lembah Sungai Gangga, yang disebut
Aryavarta (Negeri Bangsa Arya) dan Hindustan (Tanah Milik Bangsa Hindu).
Pada awal abad ke-3
dan ke-4 masehi, agama Hindu masuk ke indonesia khususnya ke pulau jawa.
Perpaduan antara kebudayaan setempat dengan kebudayaan Hindu yang berasal dari
India berlangsung dengan mantap.
-
Kebudayaan
Buddha
Agama
Buddha pertama kali tumbuh di India, tepatnya di India bagian timur laut
sekitar tahun 500 SM. Diajarkan oleh Siddharta Gautama yang dikenal sebagai
Buddha (seorang yang telah mendapatkan pencerahan) Agama Buddha muncul sebagai
reaksi terhadap golongan Brahmana dalam ritual keagamaan.
Keseluruhan ajaran
agama Buddha dibukukan dalam Kitab Tripitaka, yang terdiri dari tiga kumpulan
tulisan, yaitu :
1) Sutta (Suttanata) Pitaka, kumpulan khotbah
2) Vinaya Pitaka, aturan-aturan yang berkaitan
dengan kehidupan pendeta
3) Abhidharma
Pitaka, berisi filosofi, psikologi, klasifikasi dan sistemasi doktrin.
Dalam
perkembangannya, agama Buddha pecah menjadi aliran, yaitu :
1). Aliran
Hinayana, mengajarkan bahwa untuk mencapai nirwana sangat tergantung kepada
usaha diri sendiri melakukan meditasi.
2). Aliran Mahayana, mengajarkan bahwa untuk mencapai nirwana,
setiap orang harus mengembangkan kebijaksanaan dan sifat welas asih (belas
kasih)
Perkembangan
agama Buddha di India mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Raja
Ashoka dari Dinasti Maurya (273-232 SM). Pada pemerintahan-nya, Raja Ashoka
menetapkan agama Buddha sebagai agama resmi negara. Agama Buddha kemudian
dengan cepat berkembang dan diterima oleh masyarakat India. Hal ini terutama
disebabkan oleh bahasa yang digunakan Buddha dalam penyampaian ajarannya, yaitu
Bahasa Parkit (bahasa yang digunakan rakyat sehari-hari), bukan bahasa
Sansekerta yang hanya dimengerti oleh kaum Brahmana.
Selain itu, agama
Buddha bersifat non-eksklusif. Artinya, agama Buddha bisa diterima siapa saja
dan tidak mengenal pembagian masyarakat atas kasta-kasta. Agama Buddha juga
tidak mengenal perbedaan hak antara pria dan wanita.
Sekitar abad ke-5,
ajaran Budha atau budhisme masuk ke wilayah Indonesia, khususnya ke dalam pulau
jawa. Agama/ajaran budha dapat dikatakan berpandangan lebih maju dari pada
hinduisme, sebab dalam ajaran budhisme tidak mengenal adanya kasta-kasta dalam
kehidupan masyarakat.
-
Kebudayaan
Islam
Pada
abad ke 14 masehi, bangsa Indonesia pula berkenalan dengan budaya baru yaitu,
kebudayaan Islam atau kebudayaan Arab Islam. Seperti kebudayaan indonesia asli
dan hindu,kebudayaan islamitupuun berpusat kepada kepercayaan kepada tenaga
yang gaib (Tuhan),yang dalam kebudayaan (Agama) Islam dinamakan Allah.Tetapi
berbeda dengan animisme dan dinamisme kepercayaan kebudayaan indonesia asli dan
berbeda dengan hierarki dewa dewa dan imanentisme kepercayaan kebudayaan
india,Dalam kepercayaan islam ada suatu jarak antara manusia, Allah, dan alam.
Dari ayat-ayat
Alquran, kitab suci agama Islam, Disimpulkan tentang perhubungaan Allah. Allah
yang mah kuasa itu adalah asal dan pencipta segala sesuatu. Dicipkakannya alam
semesta dan diaturnya segala sesuatu menurut rencana-Nya dan hukum-Nya.
Diciptakannya matahari dan
bintang-bintang, diaturnya hujan agar membasahi tanah dan lain-lain. Allah
adalah yanng menciptakan, menumbuhkan, memelihara serta menjaga segala bentuk
dan tumbuh-tumbuhan dan hewan.
Dalam
perkembangan islam yang cepat sesudah abad pertama hijrah, dalam waktu yang
pendek, kebudayaan islam berkenalan dengan filsafat kebudayaan yunani kuno
dengan perantaraan terjemahan yang dibuat kedalam bahasa arab. Dengan demikian,
kebudayaan islam menjadi pewaris filsafat dan ilmu-ilmu yang bukan hanya
diulang-ulang saja, tetapi terus ditumbuhkan dengan pemikiran dan penyelidikan
yang bebas, yang dilakukan oleh pemeluk agama Islam maupun oleh pemeluk agama
Kristen dan Yahudi yang hidup dalam suasana kebebasan
kebudayaan
Arab-Islam.
-
Kebudayaan
Barat
Kebudayaan
Barat adalah sebuah kebudayaan yang dipromosikan lewat globalisasi. Sebuah
kebudayaan yang ternyata bersifat kontradiktif antara unsur kebudayaan yang
satu dengan yang lainnya.
Adanya ideologisasi
pada kebudayaan Barat, dapat dilihat dari penggunaan akhiran “-isme”. Misalnya,
materialisme, idealisme, relativisme, empirisme, rasionalisme, positivisme,
kapitalisme, sosialisme, komunisme, liberalisme, feminisme, hedonisme, dan masih
banyak yang lainnya. Salah satu contoh yaitu Liberalisme, Liberalisme adalah
sebuah ideologi yang liberal mulai dari sisi ontologis hingga etis.
Masing-masing ideologi sudah mengatur pandangan mulai dari tataran ontologis
hingga etis.
• Dampak Positif
- Dapat mempelajari
kebiasaan, pola pikir dan perilaku bangsa2 yg maju sehingga mampu mendorong kita untuk lebih
baik lagi dan maju seperti mereka.
- Adanya kemudahan
untuk memperlihatkan dan memperkenalkan kebudayaan negeri kita sendiri ke luar
negeri
- Terjadinya
akulturasi budaya yg mungkin bisa menciptakan kebudayaan baru yg unik.
• Dampak Negatif
- Masuknya budaya
asing yg lebih mudah diserap dan ditiru oleh masyarakat baik tua maupun muda,
dan parahnya yg ditiru biasanya yg jelek2. Meniru perilaku yg buruk
- Adanya
globalisasi bisa memungkinkan hilangnya suatu kebudayaan karena adanya
percampuran antara kebudayaan lokal dgn kebudayaan dr luar, bisa juga karna
memang tidak ada generasi penerus yg melestarikan budaya tsb.
- Mudah terpengaruh
oleh hal yg berbau barat. Generasi muda lupa akan identitasnya sebagai bangsa
Indonesia karena perilakunya banyak meniru budaya barat.
- menumbuhkan sifat
dan sikap individualisme, tidak adanya rasa kepedulian terhadap orang lain.
Padahal bangsa indonesia dulu terkenal dgn gotong royong.
Pendapat
Mahasiswa mengenai Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan
Seperti
kita ketahui, budaya Indonesia berada diambang kepunahan. Maka hal seharusnya
kita lakukan adalah :
1. Tidak Mencela
Budaya itu Sendiri
Kebanyakan
dari kita meremehkan budaya sendiri dan lebih menyukai budaya bangsa lain yang
mungkin terlihat lebih modern. Maka, mulailah dari hal sederhana dengan tidak
mencela budaya Indonesia.
2. Mempelajari
Budaya
Mempelajari
budaya tidak hanya misalnya dengan mempelajari tarian atau alat musik hingga
bisa melakukannya. Setidaknya kita tau bagaimana sejarah kebudayaan Indonesia
dan macam-macamnya.
3. Menularkan
Kepada Orang Lain
Jika
kita sudah bisa melakukan dua hal di atas, mulailah mengajak orang lain untuk
melakukan hal yang sama. Maka pada akhirnya semakin banyak orang yang peduli
pada budayanya sendiri.
Referensi:
·
buku buku elektronik MKDU I S D.pdf
·
WIKIPEDIA
Komentar
Posting Komentar