Langsung ke konten utama

ARSITEKTUR LINGKUNGAN, BIOLOGIS DAN EKOLOGI



  Hasil gambar untuk ARSITEKTUR LINGKUNGAN, BIOLOGIS DAN EKOLOGI


DEFINISI ARSITEKTUR LINGKUNGAN

Definisi jasa arsitektur menurut Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2005 adalah jasa konsultasi arsitek, yaitu mencakup usaha seperti: Desain bangunan, pengawasan konstruksi, perencanaan kota, dan sebagainya.
Selain definisi di atas, terdapat beberapa definisi arsitektur berasal dari sumber acuan lainnya, yaitu:
Berdasarkan kamus, kata arsitektur (architecture), berarti seni dan ilmu membangun bangunan. Menurut asal kata yang membentuknya, yaitu Archi = kepala, dan techton = karya kepala tukang. Arsitektur dapat pula diartikan tukang, maka architecture sebagai suatu pengungkapan hasrat ke dalam suatu media yang mengandung keindahan.
Berdasarkan anggaran dasar Ikatan Arsitektur Indonesia, arsitektur didefinisikan sebagai wujud hasil penerapan pengetahuan, ilmu, teknologi, dan seni secara utuh dalam menggubah ruang dan lingkungan binaan, sebagai bagian dari kebudayaan dan peradaban manusia.
Berdasarkan wikipedia, arsitektur adalah aktivitas desain dan membangun sebuah gedung serta struktur fisik lainnya, yang memiliki tujuan utama untuk menyediakan tempat berteduh bagi kepentingan sosial. Dalam definisi yang lebih luas, arsitektur juga meliputi desain dari keseluruhan lingkungan bangunan, dari level makro, yaitu bagaimana bangunan dapat bersatu dengan bentang di sekitarnya sampai dengan tingkat mikro dari arsitektur atau detil konstruksi, misal: furnitur.
Definisi asitektur sebenarnya sangatlah luas. Definisi arsitektur pun hingga saat ini masih sering diperdebatkan. Tetapi dalam rangka pengembangan peta jalan pengembangan industri arsitektur ini, maka arsitektur didefinisikan sebagai wujud hasil penerapan pengetahuan, ilmu, teknologi, dan seni secara utuh dalam menggubah ruang dan lingkungan binaan, sebagai bagian dari kebudayaan dan peradaban manusia, sehingga dapat menyatu dengan keseluruhan lingkungan ruang dari tingkat makro sampai dengan tingkat mikro.
Pada skala makro, arsitektur berkaitan dengan perencanaan tata kota (town planning, hingga perencanaan transportasi, urban/rural planning ), landscape planning, urban design. Sedangkan dalam skala mikro dimulai dari perencanaan interior ruangan hingga bangunan termasuk eksterior maupun taman.
Definisi lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut.
Lingkungan terdiri dari komponen abiotik dan biotik. Komponen abiotik adalah segala yang tidak bernyawa seperti tanah, udara, air, iklim, kelembaban, cahaya, bunyi. Sedangkan komponen biotik adalah segala sesuatu yang bernyawa seperti tumbuhan, hewan, manusia dan mikro-organisme (virus dan bakteri).
Dari uraian di atas, dapat di katakan bahwa definisi arsitektur lingkungan adalah ilmu bangun membangun yang berkaitan dengan perencanaan tata kota, landscape planning, urban design, interior maupun eksterior yang memperhatikan kondisi fisik sumber daya alam, yang meliputi air, tanah, udara, iklim, cahaya, bunyi dan kelembapan. Arsitektur lingkungan sangat berkaitan erat dengan arsitektur hijau (green architecture) karena sama - sama berhubungan dengan  sumber daya alam.

{{{}}}

DEFINISI ARSITEKTUR BIOLOGI

Dalam arsitektur dikenal istilah arsitektur biologis, yaitu ilmu penghubung antara manusia dan lingkungannya secara keseluruhan yang juga mempelajari pengetahuan tentang hubungan integral antara manusia dan lingkungan hidup, dan merupakan arsitektur kemanusiaan yang memperhatikan kesehatan. Istilah arsitektur biologis diperkenalkan oleh beberapa ahli bangunan, antara lainProf. Mag.arch, Peter Schmid, Rudolf Doernach dan Ir. Heinz Frick.

Sebenarnya, arsitektur biologis bukan merupakan hal yang baru, sebab sejak ribuan tahun yang lalu nenek moyang kita telah menerapkan konsep dasar dari arsitektur biologis ini, yaitu dengan membangun rumah adat (tradisional) menggunakan bahan-bahan yang diambil dari alam sehingga tidak mencemari lingkungan dan mempertimbangkan rancang bagun yang dapat tahan dengan segala macam ancaman alam, seperti hewan buas dan bencana seperti banjir, longsor, gempa, dan lain-lain.
Rumah adat yang berbentuk rumah panggung adalah contoh dari arsitektur biologis masyarakat Indonesia zaman dahulu. Pada peristiwa gempa di Padang beberapa tahun lalu, rumah adat ini terbukti lebih kokoh dibanding dengan rumah atau bangunan lain, karena bobotnya yang  ringan, terbuat  dari  bambu  dan   kayu.

Perencanaan arsitektur biologis senantiasa memperhatikan konstruksi yang sesuai dengan tempat bangunan itu berada. Teknologinya sederhana, bentuk bangunannya pun ditentukan oleh fungsi menurut kebutuhan dasar penghuni dan cara membangunnya. Bentuk bangunan ditentukan oleh rangkaian bahan bangunannya. Konstruksi bangunan yang digunakan ada yang bersifat masif (konstruksi tanah, tanah liat dan lempung), berkotak (konstruksi batu alam dan batu-batu merah), serta konstruksi bangunan rangka (kayu dan bambu). Atas dasar pengetahuan tentang bahan bangunan tersebut, akhirnya tercipta bentuk-bentuk bangunan yang berkaitan dengan sejarah arsitektur.
Arsitektur Biologis dan Penerapannya

Melalui konsep arsitektur biologis, para arsitek diajak memahami rumah sebagai sebuah bangunan organis, untuk meningkatkan kualitas kehidupan. Kualitas bangunan dengan bagian-bagian material dan rohani menentukan kualitas lingkungan hidup manusia.Bahan-bahan bangunan yang digunakan dalam mewujudkan arsitektur biologis adalah bahan-bahan bangunan dari alam. 
Bahan bangunan alam yang dapat dibudidayakan lagi,digunakan dalam arsitektur biologis, seperti kayu, bambu, rumbia, alang-alang dan ijuk. Bahan bangunan alamiah yang dapat digunakan lagi menjadi bangun alamiah yang dapat digunakan lagi menjadi bangun arsitektural adalah tanah liat, tanah lempung dan batu alam.Sedangkan bahan bangunan alam yang diproses pabrik atau industri adalah batu artifisial yang dibakar (batu merah), genting flam, genting pres dan batu-batuan pres (batako).
Perencanaan arsitektur biologis senantiasa memperhatikan konstruksi yang sesuaidengan tempat bangunan itu berada. Teknologinya sederhana, bentuk bangunannya punditentukan oleh fungsi menurut kebutuhan dasar penghuni dan cara membangunnya.Bentuk bangunan ditentukan oleh rangkaian bahan bangunannya. Konstruksi bangunan yang digunakan ada yang bersifat masif (konstrtuksi tanah, tanah liat dan lempung),berkotak (konstruksi batu alam dan batu-batu merah), serta konstruksi bangunan rangka(kayu dan bambu). Atas dasar pengetahuan tentang bahan bangunan tersebut, akhirnya tercipta bentuk-bentuk bangunan yang berkaitan dengan sejarah arsitektur.
 
{{{}}}
DEFINISI ARSITEKTUR EKOLOGI

Arsitektur ekologis merupakan pembangunan berwawasan lingkungan, dimana memanfaatkan potensi alam semaksimal mungkin.

ARSITEKTUR BERWAWASAN LINGKUNGAN sering juga disebut dengan “Arsitektur Ekologis” yang menjurus ke pembangunan yang memanfaatkan semua potensi yang berada di alam tanpa merusak atau mengganggu lingkungan sekitar.

Pembangunan harus melihat keadaan dan kondisi lingkungan sekitar dan iklim yang ada. Penggunaan sumber daya alam yang dapat diperbaharui, memaksimalkan penggunaan tenaga matahari dan angin, serta pembangunan yang berorientasi kepada arah mata angin untuk menciptakan bukaan dan pencahayaan yang maksimal sehingga tidak terlalu menghabiskan energi seperti penggunaan listrik yang berlebihan.

ARSITEKTUR EKOLOGI itu sendiri mempunyai tiga prinsip yang harus diperhatikan yaitu;
1. Fluktuasi
2. Stratifikasi
3. Interdependence (saling ketergantungan)

Dasar-dasar ekologi arsitektur menjurus kepada penggunaan material hemat energy, penggunaan bahan-bahan yang ramah lingkungan, dan peka terhadap keadaan iklim. Sehingga tercipta sebuah desain yang bersifat go green.

Membahas tentang bangunan yang bersifat go green, sekarang ini seluruh dunia semarak mendesain dan membangun bangunan yang menerapkan konsep ini. Berawal dari kesadaran akan mulai menipisnya sumber daya alam yang tidak dapat terbaharui maka para arsitek mendesain bangunan-bangunan yang memanfaatkan tenaga dari alam seperti matahari dan angin.
Pola Perencanaan Arsitektur Ekologi selalu memanfaatkan alam sebagai berikut :
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEji7OIwKKl0jTGzYmWKwMnsSiGM1Y9W8zKTi_KEIWnsQkIJiVuulWUkmNPPABhpAAVteOwg99GDm-V5ym_BmAa1YziNyxAqePRT2GaMBaa2I1naP_tIZNEEghkUJFpxWvv3E2khrvp3aLI/s1600/architecture-stunning-roof-garden-in-second-floor-meera-house.jpg
   Dinding, atap sebuah gedung sesuai dengan tugasnya, harus melidungi sinar panas, angin dan hujan.
   Intensitas energi baik yang terkandung dalam bahan bangunan yang digunakan saat pembangunan harus seminal mungkin.
   Bangunan sedapat mungkin diarahkan menurut orientasi Timur-Barat dengan bagian Utara-Selatan menerima cahaya alam tanpa kesilauan
   Dinding suatu bangunan harus dapat memberi perlindungan terhadap panas. Daya serap panas dan tebalnya dinding sesuai dengan kebutuhan iklim/ suhu ruang di dalamnya. Bangunan yang memperhatikan penyegaran udara secara alami bisa menghemat banyak energi. 

Cara membangun yang menghemat energi dan bahan baku
1  Perhatian pada iklim setempat Penggunaan tumbuhan dan air sebagai pengatur iklim   pembangunan yang menghemat energi Orientasi terhadap sinar matahari dan angin penyesuain pada perubahan suhu siang-malam
2  Subsitusi sumber energi yang tidak dapat diperbaharui meminimalisasi penggunaan energi untuk alat pendingin menghemat sumber energi yang tidak dapat diperbaharui optimalisasi penggunaan sumber energi yang tidak dapat diperbaharui usaha memajukan penggunaan energi alternatif penggunaan energi surya.
3  Penggunaan bahan bangunan yang dapat dibudidayakan dan yang menghemat energi memilih bahan bahan bangunan menurut penggunaan energi menghemat sumber bahan mentah yang tidak dapat diperbaharui minimalisasi penggunaan sumber bahan yang tidak dapat diperbaharui upaya memajukan penggunaan energi alternatif Penggunaan kembali sisa-sisa bangunan (limbah) optimalisasi bahan bangunan yang dapat dibudidayakan
4  Pembentukan peredaran yang utuh di antara peneyediaan dan pembuangan bahan bangunan, energi, dan air gas kotor, air limbah, sampah, dihindari sejauh mungkin Menghemat sumberdaya alam (Udara, air, dan tanah) perhatian pada bahan mentah dan sampah yang tercemar erhatian pada peredaran air bersih dan limbah air
5  Penggunaan teknologi tepat guna yang manusiawi memanfaatkan/ menggunakan bahan bangunan bekas pakai. Menghemat hasil produk bahan bangunan.Mudah dirawat dan dipelihara produksi yang sesuai dengan pertukangan hipotesis Gaia
Yang paling berpengaruh dasar perencanaan arsitektur masa depan adalah Hipotesis Gaia sebagai berikut : Kehidupan bukan menciptakan lingkungan menurut kebutuhannya, dan kehidupan bukan faktor penentu, melainkan sistem keseluruhan termasuk lingkungan dan kehidupan.
{{{}}}
KESIMPULAN PERBEDAAN ARSITEKTUR LINGKUNGAN, BIOLOGI & EKOLOGI :

Arsitektur lingkungan adalah ilmu bangun membangun berwawasan luas yang berkaitan erat dengan seluruh unsur-unsur alam sebagai sesuatu yang harus diperhatikan pengaruhnya terhadap lingkungan. Biasanya diterapkan dalam skala besar seperti perkotaan.

Sedangkan arsitektur ekologi memiliki lingkup yang lebih sempit dibandingkan arsitektur lingkungan, karena ilmunya menjurus kepada penggunaan material sebuah bangunan agar tidak boros energi dan tidak membawa pengaruh buruk terhadap lingkungan.

Beda halnya dengan arsitektur biologi yang lebih fokus dengan hubungan antar lingkungan dan pengaruhnya terhadap kesehatan manusia.
{{{}}}
sumber:
http://jakartakreatif.com/index.php?option=com_content&view=article&id=39:pengertian-arsitektur&catid=11:arsitektur&Itemid=102&lang=en
http://arsitekturlingkungan.blogspot.com/2009/04/arsitektur-lingkungan.html
http://akiyamashiki.blogspot.co.id/2014/11/tugas-arsitektur-lingkungan_26.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Arsitektur_ekologi
http://arsitekturdanlingkungan.blogspot.com/2012/10/ekologi-arsitektur.html
{{{}}}
Muhammad Theo Wijayanto
[24315810]
2TB05
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kritik arsitektur - Analogi Arsitektur

Analogi dalam berarsitektur terbagi atas beberapa jenis sebagai berikut:   Analogi Matematik Bentuk arsitektur yang mengambil sumber bentuk dari angka-angka, geometri, dan bentuk-bentuk dasar matematika seperti bola, piramida, balok, tabung dan lain-lain. Terkadang dua atau tiga bentuk-bentuk dasar tersebut dikombinasikan untuk dijadikan bentuk arsitektural. Analogi Biotik Analogi biotik juga sering disebut dengan bentuk organik. Analogi biotic adalah berasal dari bentuk-bentuk yang ada didalam seperti bentuk dari keong, batu karang, bentuk daun, dan lain-lain. Sumber bentuk dari ala mini sangat banyak dan menunggu daya kreasi arsitek untuk mengolahnya menjadi sebuah bentuk dari bangunan arsitektur.   Analogi romantic Arsitektur harus mampu menggugah tanggapan emosional dalam diri si pengamat. Hal ini dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu dengan menimbulkan asosiasi (mengambil rujukan dari bentuk-bentuk alam, dan masa lalu yang akan menggugah emosi ...

Kritik Arsitektur Interprektif

  “The Guild / RAW Architecture” – Meruya, Jakarta Barat Metode Kritik Interpretif Terletak di sudut jalan di perumahan villa meruya, jakarta barat. The Guild memperlihatkan sisi introvert dengan dinding pembatas yang tinggi dan tidak ada cela mengintip. Seolah ingin menyendiri dari kebisingan kota jakarta yang padat walau The guild Terlihat padat di luar namun pada sisi bagian dalam terdapat bukaan taman yang bagus. Rumah sekaligus studio arsitek ini pada saat pertama kali kesana terlihat sebuah tembok besar dan menyamarkan bangunan dengan jendela besar dan pintu yang melengkung serta melingkar dan juga betonnya yang besar saya tersadar ini sebagai rumah Brutalist Hobbit Rumah The Guild ini terdiri dari kamar tidur utama, dapur, ruang tamu, kamar anak, ruang keluarga kecil dan tempat berdoa. Setengahnya   bangunan rumah ini digunakna sebagari studio RAW Architecture yang dipisahakan oleh Tangga sepiral. Studio dengan dinding beton tersebut memiliki bentuk...

SEJARAH GOLDEN HORN BAY ISTANBUL (TANDUK EMAS)

Konstantinopel (bahasa Yunani: Κωνσταντινούπολις Ko̱nstantinoúpolis, bahasa Latin: Constantinopolis, bahasa Turki Utsmaniyah: قسطنطینیه , bahasa Turki: Kostantiniyye atau İstanbul) adalah ibu kota Kekaisaran Romawi, Kekaisaran Romawi Timur, Kekaisaran Latin, dan Kesultanan Utsmaniyah. Hampir selama Abad Pertengahan, Konstantinopel merupakan kota terbesar dan termakmur di Eropa. Sekurang-kurangnya sejak abad ke-10, kota ini umum disebut Istanbul yang berasal dari kata Yunani Istimbolin, artinya "dalam kota" atau "ke kota". Setelah ditaklukkan oleh kaum Utsmaniyah pada 1453, nama resmi Konstantinopel dipertahankan dalam dokumen-dokumen resmi dan cetakan mata uang logam. Ketika Republik Turki didirikan, pemerintah Turki secara resmi berkeberatan atas penggunaan nama itu, dan meminta agar diganti dengan nama yang lebih umum, yakni Istanbul. Penggantian nama tersebut diatur dalam Undang-Undang Pelayanan Pos Turki, sebagai bagian dari reformasi nasio...